loading...

Proses Pemijahan Ikan Gabus

loading...
loading...
Dataran rendah yang mempunyai pH airnya netral atau agak alkalius circumstance PROSES PEMIJAHAN IKAN G Proses Pemijahan Ikan Gabus


Hal-hal atau Syarat-syarat yang harus diperhatikan pada tahap pemijahan ikan gabus al :
  • Dataran rendah yang mempunyai pH airnya netral atau agak alkalius (pH rendah), yaitu antara 7-7,59.
  • Tempat yang mempunyai ketinggian kurang dari 800 meter dari permukaan air laut.
  • Suhu kawasan most precise airnya antara 28-31°C
  • Air pada bak harus tenang, pemasukkan air pada bak yang dibutuhkan untuk mengganti air yang meresap dan menguap.
  • Berikan tumbuh-tumbuhan air yang mengapung, untuk menyimpan telut-telurnya.
  • Kolam ketinggian terlebih dahulu dan diberi pupuk secukupnya
  • Setelah dipupuk gres aliri air, dan air pada bak mempunyai ketinggian 50-75 cm.
  • Sedangkan kedalaman bak pemijahan 70-100 cm dan harus lembap tenang.
Menyiapkan Induk Ikan Gabus
Calon induk yang mulai berakal balig cukup akal sebaiknya diperlihara dalam kandang kayu berukuran three x 1,5 x 2 meter, dilengkapi dengan roket dan drum sebagai pelampung berukuran 1,5-2,0 kg. Adapun padat tebar induk dengan kandang ukuran tersebut yaitu five ekor in step with meter.

Komposisi Pakan untuk Ikan Gabus
  • Tepung ikan circumstance birth out circumstance 35%
  • Dedak halus circumstance birth out circumstance 30%
  • Menir circumstance birth out circumstance birth out circumstance birth out circumstance birth out circumstance birth out circumstance birth out circumstance birth out 25%
  • Tepung kedelai 10%
  • Vitamineral circumstance birth out circumstance birth out 0,5%
Pemberian pakan dilakukan five hari dalam seminggu dan setiap dukungan pakan sebanyak 5%, yakni pagi 2,5% sore 2,5%, dari bobot ikan yang dipelihara.

Setelah indukan ikan gabus dimasukkan ke dalam kolam, gabus jantan akan menciptakan sarang selama 1-2 hari, sarang tersebut berupa potongan-potongan tumbuhan air. Maka itu menyediakan sarang itu diberikan tumbuhan air yang mengapung ( eceng gondok atau persicilata) pada potongan pasok kolam.

Setelah sarang siap, ikan jantan biasanya melaksanakan maneuver untuk memikat iakn betina. Jika telah ada betina yang terpikat, maka dua sejoli ini akan berkejaran, kemudian berdampingan di bawah sarang, pemijahanterjadi di bawah sarang.

Induk betina kemudian bertelur. Telur yang telah dibuahi ditempelkan pada plant life air dan dijaga oleh induk jantan. Hal ini dimaksudkan semoga telur selamat dari gangguan ikan lain yang bersifat predator. Diameter telur yang terbuahi kira-kira 1,25-1,55 milimeter.

Seekor induk ikan (tergantung besarnya) sanggup menghasilkan ratusan butir telur. Biasanya, telur akan menetas sesudah 2-3 hari dari waktu pembuahan/pemijahan. Namun, biasanya telur yang berhasil menetas hanya setengahnya saja.

Kantong kuning telurnya akan habis sesudah four hari kemudian. Karena telur dan larvanya yang gres menetas bersifat mengapung, sebaiknay diberi naungan atau pelindung semoga terhindar dari tetesan air hujan ataupun sinar matahari secara langsung.

Pemijahan sebaiknya dilakukan pada flavor kemarau. Pada flavor penghujan, telur atau benih banyak yang mati lantaran jatuh ke dasar bak tanggapan teetsan air hujan. Air hujan sanggup merusak sarang atau mengenai larva yang gres menetas.

Namun, kalau pemijahan tetap akan dilakukan pada flavor penghujan, sebaiknya kawasan pemijahan diberi tutup peneduh semoga air hujan tidak eksklusif jatuh pada sarang. Selain itu, tutup juga sanggup berfungsi melindungi benih dari sinar matahari langsung.

Larva gabus yang gres lahir tidak memakan pakan. Hal ini disebabkan lantaran ikan-ikan tersebut masih mempunyai cadangan makanan. Baru sesudah empat hari, larva akan memakan protozoa dan ganggang yang ada dikolam.
sumber Buku "PETUNJUK PRAKTIS MEMELIHARA GABUS" Penerbit NUANSA

Sumber http://tipspetani.blogspot.com/
loading...